Inovasi LAJUMA SMPN 10 Kota Bima Raih Tingkat Kepuasan Pengguna Mencapai 94%

KOTA BIMA, 28 September 2024 – Inovasi "LAJUMA (Literasi Juz Amma): Hafalan dengan Pemahaman" yang diterapkan di SMP Negeri 10 Kota Bima, telah menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Berdasarkan survei akhir yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua, program ini berhasil mencatatkan tingkat kepuasan pengguna mencapai 94%. Hasil ini menjadi bukti nyata efektivitas pendekatan inovatif dalam pembelajaran Al-Qur'an. Inovasi yang berlangsung sejak 15 Juli hingga 25 September 2024 ini dirancang untuk mengatasi tantangan hafalan Al-Qur'an yang seringkali terputus dari pemahaman maknanya. Melalui empat program utama, LAJUMA berhasil mengubah hafalan menjadi proses yang lebih bermakna dan berkesan.
Uji Coba dan Hasil yang Luar Biasa
Survei dilakukan pada akhir periode pelaksanaan untuk mengukur persepsi dari seluruh pihak yang terlibat. Berikut adalah rincian temuan dari setiap kelompok:
Siswa: Sebanyak 95% siswa menyatakan puas atau sangat puas. Mereka menilai metode seperti "Cerita di Balik Ayat" dan "Hafalan Sambung Ayat" membuat proses belajar menjadi menyenangkan dan mudah diingat.
Guru: 100% guru menyatakan program ini sangat efektif. Mereka melihat adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa dan motivasi belajar. Inovasi ini memberikan mereka alat baru untuk mengajar yang lebih interaktif dan berdampak.
Orang Tua: 94% orang tua melaporkan adanya perubahan positif pada anak mereka. Mereka melihat anak-anak tidak hanya semakin lancar menghafal, tetapi juga menunjukkan perilaku yang lebih baik di rumah, mencerminkan nilai-nilai yang dipelajari dari Al-Qur'an.
Kepala Sekolah: "Fondasi Karakter yang Kuat"
Kepala SMP Negeri 10 Kota Bima, Bapak Suhardin, S.Pd., M.M., menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan ini. "Angka 94% ini bukan hanya sekadar statistik. Ini adalah cerminan dari kerja keras tim, partisipasi aktif siswa, dan dukungan penuh dari orang tua," ujarnya. "Kami yakin inovasi LAJUMA telah meletakkan fondasi karakter yang kuat bagi para siswa. Mereka tidak hanya hafal Al-Qur'an di mulut, tetapi juga menjadikannya pedoman hidup yang meresap ke dalam hati," tambahnya. Keberhasilan inovasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain untuk mengadopsi pendekatan serupa. LAJUMA membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat, pendidikan agama dapat menjadi pengalaman yang transformatif dan membawa manfaat jangka panjang bagi generasi muda.